Selasa, 21 Mei 2013

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI KUCING



PENDAHULUAN
Pemeriksaan darah dilakukan sebagai salah satu peneguhan diagnosa dari kemungkinan penyakit yang terjadi pada pasien. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan lanjut berupa pemeriksaan diferensial leukosit (%) berkaitan dengan jenis agen penyebab munculnya suatu penyakit.. Dalam kesempatan ini pemeriksaan dilakukan pada kucing, dimana nilai dari hasil pemerikasaan darah yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai pemeriksaan darah pada literatur atau dalam kondisi normal. Darah kucing yang diperiksa adalah darah dari Renesmee. Renesmee berasal dari asrama Kalimantan Barat, Dramaga.
Pengambilan darah diambil melalui vena cephalica kemudian dimasukan ke dalam tabung vacum tainer yang mengandung antikoagulan heparin. Pemeriksaan hematologi bertujuan untuk mengetahui status kesehatan Renesmee yang ditinjau dari parameter sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Hasil pemeriksaan hematologi kucing dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1  Hasil pemeriksaan hematologi kucing
Indikator
Normal
Hasil
Interpretasi
Plasma
 SDP (x103/µL)
 SDM (x106/µL)
Indeks Eritrosit
MCV(fl)
MCH (pg)
MCHC (g%)
Hematokrit (%)
Hemoglobin (g/DL)
Dif Leukosit
Seg Netrofil
Band Netrofil
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Jernih
5.5–19.5
6.0–10

41.0–54
13.3–17.5
31–36
29–45
9.5–15

35–75
0–3
20–55
1–4
2–12
0-1
Jernih
21,5
6,29

47,69
12,71
26,67
30%
8 gr%

79
4
20
3
2
1
Normal
Normal

Normal
Normal

Normal
Normal
Normal
Normal
*Sumber: Tilley & Smith (2000)

Indeks Eritrosit
·      MCV   =  Hematokrit x 10  
                            S SDM                                                                   
=  __30 ´ 10    = 47,69 fl
                             6,29
·      MCH   =  Hemoglobin x 10  
                            S SDM                                                                   
=  8 ´ 10   = 12,71 pg
                       6,29
·      MCHC            =  Hemoglobin x 100  
                          Hematokrit                                                                
=  8 ´ 100  =  26,67 g%
                         30
PEMBAHASAN
          Hasil laboratorium darah kucing menunjukkan angka yang normal untuk parameter eritrosit yaitu 6,29  x 106/µL dan hematokrit (PCV) yaitu  30%.  Hasil laboratorium untuk parameter leukosit menunjukkan peningkatan yaitu 21,5 x 103/µL berbeda dari rentang normal yaitu 5.5–19.5 x 103/ µL.  Nilai untuk MCV menunjukan angka yang berada dalam kisaran normal yaitu 47,69 fl dengan nilai normal 41.0–54  sedangkan MCH dan MCHC menunjukkan penurunan yaitu 12,71 pg dan 26,67 g% dari kisaran normal MCH sebesar 13.3–17.5 pg dan kisaran normal MCHC 31–36 g%.
            Ditinjau dari parameter leukosit dengan jumlah yang tinggi menandakan bahwa terdapat suatu mekanisme pertahanan dalam tubuh terhadap suatu agen penyakit. Selanjutnya diferensial leukosit diamati dengan melihat segmen neutrofil, band neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil pemeriksaan menunjukkan angka yang normal untuk parameter segmen limfosit yaitu 20%, monosit sebesar 3%,  eusinofil 2%, dan basofil 0%. Jumlah neutrofil menunjukan terjadinya peningkatan yaitu sebesar 77% untuk keberadaan segmen neutrofil, dan 4% untuk keberadaan band neutrofil juga  sedikit lebih tinggi dari rentang normal yaitu 0-3%. 
            Neutrofil dihasilkan di sumsum tulang dan merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh yang berespon terhadap antigen berupa bakteri. Bekerja dengan cara memfagosit antigen bakteri lalu menghancurkannya. Neutrofilia terbagi menjadi left shift (regenerative left shift) menandakan bahwa terjadi peradangan akut/aktif. Sementara pada peradangan kronis nilai neutrofilnya cenderung tinggi namun mendekati normal (Rebar 1999). Pada kasus Renesmee setelah dilakukan pemeriksaan fisik terlihat adanya peradangan pada kelenjar mamae. Dugaan bahwa adanya peradangan sistemik didukung oleh pemeriksaan darah yang menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan pada kadar neutrofil. Nilai neutrofil yang meningkat lebih tinggi dari nilai normal menunjukkan terjadinya peradangan akibat bakteri yang kemungkinan besar disebabkan oleh peradangan kelenjar mamae (mastitis) yang mulai berjalan kronis.

KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan hematologi dapat disimpulkan bahwa kucing dalam kondisi peradangan yang dilihat dari meningkatnya nilai neutrofil.

DAFTAR PUSTAKA
Rebar Alan. 1999. Hemogram Interpretation for Dogs and Cats. Wilmington: Ralston Purina Company
Tilley, Smith. 2000. The 5-Minute Veterinary Consult Ver2. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.


            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar