Jumat, 21 November 2014

again..again..again...

udah minggu kedua setelah UTS nih,,dan gw masih belum menemukan feel and semangat untuk belajar.
kalian tau apa rasanya kuliah tapi bukan dari lubuk hati terdalam?
ada niatan...tapi sebenarnya bukan sekarang..yaa bgitulaaahh

demi bahagiain ortu aja ini sebenarnya...
ngikutin ortu aja...
dengan kondisi seperti ini sih kalo gw didepak dari ni kampus jg ga masalah sih,,tp sampe saat ini gw bertahan hanya demi ortu aja...

gimana yaaa biar semangat belajar?
gue tau cara gw ini salah,,yaa itu... karena dimulai dengan kesalahan.
mahasiswa pascasarjana itu harus rajin dan semangat belajar...dah ga jaman lagi nunggu2 perintah dosen.
tapi ntah knapa..sebenarnya niatan itu ada bangett!!
tapi yaa gini,,,setiap kali mau ngenet selalu aja internetnya ga jalan. WTH!!!!
gw udah jauh2 ke perpus kampus..tempat yang seharusnya menjadi surga bagi para pencari ilmu. tapi sinyalll?? nonsen bro!!!
terus gw pny modem,,tp lagi2 WTH, sinyal penyedia jasa internet kaga ada yg ceto nyampe kost gw! ohmaiGod..cobaan apa ini..masa iya gw kudu pindah kostan demi cari sinyal?
ibarat perumpamaan untuk miara gajah harus hancurin rumah demi bikin kandang gajah. ga cucoklah!

jadi salah siapa? salah kampus gue? salah kota dramaga dimana kampus gw berada? atau salah gw? hahahahaa mungkin kalo kata dosen gw sih yaa its your problem..
yaa betul. its my problem, hmmm jadinya gw lagi ngendon di perpus kampus nih... pake tetring dari HP.
"Nah tuh bisa!"
yaa bisa..tapi sinyal hp gw kalo udah nyampe kost kaga aktip cuk! kaga bisa buat tetring.
 damn... :((((((


yasudhlah nasib gw...ditakdirkan kul disini.
akh,,seandainya gw bisa kul di almamater emak bokap gw dijogja..mgkn gw udh bahagia. :')
gue hanya letih menghadapi sgala rutinitas yg ga dari hati gw.

saat ini hanya ini saja yg bisa kulakukan utkmu mama,papa,
liat nanti aku udah sukses..aku akan bahagiain kalian.
sekarang mungkin dengan cara ini dulu yaaa :'))))


with love,
<3

Kamis, 23 Oktober 2014

KEBERADAAN BAKTERI LISTERIA MONOCYTOGENES PADA PRODUK PANGAN HASIL PERAIRAN

hai guys,,jumpa lagi..

kali ini gw mau share nih hasil makalah gw yg berkaitan ama suatu bakteri yang bagi masyarakat awam mungkin belum terlalu familiar..yaitu Listeria. Padahal yaa..bakteri ini merupakan salah satu ancaman foodborne disease terutama bagi bahan pangan dalam kondisi dingin terkait kemampuan bakteri ini untuk bertahan dalam kondisi dingin dimana banyak bakteri lain udah non aktif dalam suhu rendah. Oke yaa..monggo :)


PENDAHULUAN


Latar Belakang

Bakteri Listeria monocytogenes merupakan salah satu spesies dari bakteri Listeria yang bersifat patogen dan menjadi penyebab listeriosis. Bakteri ini secara alami terdapat di lingkungan terestrial dan memiliki kemampuan untuk hidup dan berkembang biak dalam lingkungan dengan kondisi dingin. L. monocytogenes dapat mengkontaminasi berbagai bahan pangan sehingga outbreak listeriosis seringkali dikaitkan dengan makanan yang tercemar oleh bakteri Listeria (European Food Safety Authority 2013).
Konsumsi makanan laut atau yang lebih dikenal dengan seafood akhir-akhir ini mengalami peningkatan dikarenakan semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya nutrisi dan kualitas makanan. Seafood diketahui mengandung banyak protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh serta asam lemak tidak jenuh yang dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit jantung. Selain itu seafood juga memiliki konsistensi yang lunak dan mudah dicerna (Ghanbari et al. 2013).
Semakin banyaknya kebutuhan manusia akan seafood menyebabkan semakin tinggi pula kesadaran akan keamanan pangan untuk produk seafood sehingga dibentuklah suatu regulasi prosedur mengenai produk seafood. Hal ini dilakukan setelah diketahui bahwa penyebaran patogen melalui seafood sangat berbahaya. The Rapid Alert System for Food and Feed (RASFF) di Uni Eropa menyatakan bahwa seafood menempati urutan kedua setelah sayuran dalam hal bahan pangan yang harus diwaspadai. Berdasarkan data dari kasus yang terjadi di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang, keberadaan bakteri L. monocytogenes dalam produk makanan merupakan salah satu penyebab adanya penolakan dan penahanan produk dalam perdagangan seafood internasional. Oleh karena itu, kontaminasi dari L. monocytogenes memiliki dampak yang signifikan pada perdagangan seafood yaitu dapat menyebabkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung (Norhana et al. 2010).


Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas kontaminasi L. monocytogenes pada berbagai tahap produksi seafood serta menggambarkan kondisi alami L. monocytogenes dalam produk makanan hasil perairan di berbagai lingkungan serta kondisi pengolahan dan penyimpanan dan kemungkinan dari terjadinya wabah listeriosis.

  
TINJAUAN PUSTAKA

Listeria merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang, bersifat patogen intraseluler, dan fakultatif anaerob sampai mikroaerofilik (Sukhadeo & Trinad 2009). Meskipun genus Listeria terdiri dari 10 spesies, namun kasus listeriosis yang sering terjadi hampir sebagian besar disebabkan spesies Listeria monocytogenes (European Food Safety Authority 2013). L. monocytogenes dapat hidup dimana saja, secara alami berada di lingkungan bebas, perairan tawar dan asin, manur ternak, serta pada berbagai makanan mentah yang sesuai untuk tumbuh kembangnya bakteri ini. L. monocytogenes  tahan terhadap pH rendah, dan memiliki toleransi tinggi sampai moderat terhadap konsentrasi NaCl yang tinggi (sampai  28% w/v) serta tahan pada temperatur beku. Bakteri ini dapat tumbuh dan berkembang selama proses pendinginan dan dapat bertahan pada lingkungan dengan kandungan air yang relatif rendah (Ghanbari et al. 2013).
Listeria monocytogenes memiliki kemampuan untuk hidup dalam lingkungan industri makanan selama bertahun-tahun. Infeksi L. monocytogenes melalui makanan pada manusia terutama berkaitan dengan makanan siap saji (ready to eat). Kontaminasi bakteri ini pada tahap pasca produksi makanan merupakan masalah kritis dalam kesehatan masyarakat. Bakteri L. monocytogenes termasuk dalam foodborne pathogen yang dapat menyebabkan listeriosis terutama pada kelompok yang berisiko tinggi seperti bayi, orang lanjut usia (lansia), wanita hamil, dan penderita immunodeficiency. Infeksi yang disebabkan oleh L. monocytogenes terutama dapat menyebabkan septikemia dan meningitis dengan tingkat mortalitas yang tinggi (Lomonaco et al. 2009).
Terdapat dua bentuk gejala klinis yang diakibatkan oleh infeksi L. monocytogenes yaitu Listerial gastroenteritis (listeriosis bentuk saluran pencernaan) dan invasive listeriosis (listeriosis bentuk invasif). Gejala klinis yang ditimbulkan oleh listeriosis bentuk saluran pencernaan di antaranya mual, muntah, kram perut, dan diare. Listeriosis bentuk invasif diakui sebagai foodborne disease yang serius karena tingkat keparahan gejala dan tingkat kematian yang tinggi yaitu 20-30% (Garrido et al. 2008). Gejala klinis yang ditimbulkan oleh listeriosis bentuk invasif yaitu meningitis, meningoensefalitis, dan septikemia, serta pada wanita hamil dapat mengakibatkan kluron/abortus, kematian pada bayi yang baru lahir atau persalinan prematur (Delgado 2008).



PEMBAHASAN
Saat ini infeksi dari L. monocytogenes merupakan sebuah masalah penting dalam kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan kematian yang tinggi (20% sampai 30%) terutama pada individu-individu beresiko. Di negara berkembang, spesies ini merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat foodborne disease (Jemmi & Stephan 2006). Ancaman terbesar dari patogen ini terkait dengan keberadaannya pada produk pangan beku yang memiliki masa penyimpanan panjang serta produk pangan yang umumnya hanya membutuhkan sedikit atau bahkan tidak membutuhkan pemanasan sebelum dikonsumsi. Seafood menempati tingkat pertama dari sekian banyak jenis makanan siap saji yang beresiko tinggi tercemar bakteri ini. 
Meskipun L. monocytogenes bukanlah organisme laut, namun bakteri ini dapat diisolasi dari air laut (kemungkinan besar karena terbawa dari tanah). Kemampuan L. monocytogenes untuk hidup dimana saja termasuk di lokasi pengolahan makanan semakin memperbesar kemungkinan bahwa air dan lingkungan pengolahan ikan sampai pada produk makanan laut dapat terkontaminasi bakteri ini (Gram 2001). Berikut adalah beberapa lingkungan dimana L. Monocytogenes dapat ditemukan dan berpotensi menyebabkan wabah listeriosis.

Perairan
Listeria monocytogenes dapat ditemukan dalam air disekitar daerah pertanian yang dapat mengalir dan memasuki perairan lain seperti danau dan sungai (Gram 2001; Lyautey et al. 2007). Jumlah L. monocytogenes dalam perairan dapat meningkat setelah ada pencemaran dari sumber-sumber lain seperti feses atau limbah hewan disekitar peternakan. Tingkat kontaminasi L. Monocytogenes cenderung lebih tinggi di laut daerah perkotaan atau daerah dengan kegiatan industri / pariwisata. Hal ini karena limbah indutri atau aktivitas perkotaan yang dibuang langsung ke laut akan mengkontaminasi ikan. Selain itu curah hujan juga dikaitkan dengan peningkatan terbesar kontaminasi bakteri ini dari air permukaan (Mallin et al. 2009; Reifel et al. 2009; Sinclair et al. 2009; Stumpf et al. 2010). Oleh karena itu, tambak memiliki risiko lebih besar berpotensi kontaminasi Listeria karena sungai dan permukaan perairan lainnya akan memasuki tambak tersebut setelah hujan deras.

Ikan
Keberadaan Listeria monocytogenes di perairan tawar maupun asin menyebabkan bakteri ini juga dapat ditemukan pada permukaan tubuh ikan yang hidup dalam air yang terkontaminasi. Selain itu L. monocytogenes juga dapat ditemukan lapisan perut, insang, dan usus ikan, tetapi jarang ditemukan pada daging kecuali tercemar dari sumber yang berbeda.
Menurut Souza et al (2008), pada umumnya ada 2 kemungkinan rute kontaminasi pada ikan yaitu : 1) penyebaran Listeria dari usus ke jaringan lain; 2) kontaminasi silang (dari peralatan dan transportasi yang buruk). Dengan demikian, ikan segar yang terkontaminasi juga akan mempengaruhi kualitas pada produk final, khususnya produk seafood siap saji. Pada tingkat pengecer, grosir, dan importir, produk ikan segar maupun yang telah dikemas ulang juga dapat mengalami kontaminasi oleh L. monocytogenes. Kontaminasi terjadi karena bakteri ini kontak langsung dengan produk ikan saat proses perlakuan ataupun karena kontaminasi sekunder dari peralatan penyimpanan.

Kerang
Kerang merupakan sumber potensial penting lain penyebab foodborne illness. Hal ini dikarenakan cara makan kerang yang dapat mengakumulasi bakteri dari lingkungan perairan yang tercemar. Oleh karena itu, bakteri patogen seperti Listeria banyak ditemukan pada kerang (Ghanbari et al. 2013). Transmisi L. monocytogenes melalui kerang, baik kerang sebagai pembawa ataupun sumber utama merupakan salah satu penyebab infeksi  L. monocytogenes pada manusia (Norhana et al. 2010). Selain kerang, infeksi L. monocytogenes juga terkait dengan produk segar dan produk olahan dari udang, lobster, dan kepiting. Meskipun produk ini mungkin terdapat L. monocytogenes, namun tidak terlalu berisiko bagi sebagian besar konsumen karena mereka umumnya dimasak sebelum dikonsumsi. Para peneliti menyatakan bahwa perlakuan panas pada bahan baku selama proses produksi dan upaya pasca proses untuk menghindari kontaminasi ulang secara signifikan dapat menurunkan kontaminasi Listeria spp. pada produk akhir.

Produk Seafood dengan Pengawetan Minimum
Produk seafood dengan Pengawetan Minimum (Lightly preserved seafood - LPSPs) merupakan bagian dari kelompok produk chilled, yaitu penyimpanan makanan siap saji dengan pH >5.0 dan kandungan NaCl <6% dari produk (Lyhs et al. 2002). Selama beberapa dekade terakhir, L. monocytogenes telah sering diisolasi dari LPSPs dan makanan siap saji, termasuk salmon asap dalam kondisi panas atau dingin, gravad fish, fermented fish, dan salad ikan.
Produk seafood yang mengalami proses pengasapan adalah salah satu makanan siap saji yang diketahui berpotensi sebagai pembawa L. monocytogenes Beberapa faktor penyebab kontaminasi pada produk seafood yang diawetkan dengan proses pengasapan yaitu: 1) prevalensi yang relatif tinggi dari Listeria spp.
segera setelah proses pengemasan akhir; 2) kemampuan patogen untuk tumbuh pada ikan yang diasapkan; 3) kemungkinan terjadinya kontaminasi pada proses produksi  dan (d) kemampuan toleransi Listeria monocytogenes terhadap suhu dingin dalam waktu lama.
Makanan awetan lain yang berisiko tinggi mengandung L. Monocytogenes adalah gravad fish. Dalam proses ini, ikan diawetkan dengan kandungan NaCl 3% sampai 6% (w / w) dan pH lebih dari 5. Produk ini biasanya dikonsumsi tanpa pemanasan terlebih dahulu (Lyhs et al. 2002).

Makanan Siap Saji
Makanan siap saji dipahami sebagai makanan yang disimpan dalam kondisi dingin dan siap untuk konsumsi tanpa tambahan perlakuan atau dimasak terlebih dahulu. Contoh produk yang termasuk makanan siap saji adalah salad seafood, deli salad, keju lunak, serta sayuran dan buah-buahan yang telah dikemas ulang. Kurangnya tahap pemanasapan sebelum makanan dikonsumsi menyebabkan perlunya persiapan higienis dan kondisi penyimpanan yang tepat untuk menjamin keamanan ini makanan sepanjang masa penyimpanan.
Salah satu produk seafood siap saji adalah salad seafood. Kontaminasi L. monocytogenes pada salad seafood kini menjadi perhatian utama para pemerhati kesehatan. Keberadaan L. monocytogenes dalam produk ini dapat disebabkan oleh kontaminasi dari bahan baku atau karena kontaminasi silang yang terjadi selama pengolahan, pengemasan, atau dalam proses penjualan (Little et al. 2007).
Selain salad, makanan siap saji lain yang juga beresiko tinggi adalah produk telur ikan. Telur ikan yang awalnya steril dapat terkontaminasi saat proses pasca panen. Produk telur ikan yang diasinkan merupakan salah satu makanan siap saji yang umumnya tidak dimasak lagi sebelum dikonsumsi. Satu-satunya upaya mengurangi kontaminasi pada produk telur ikan adalah dengan penggaraman, dan selanjutkan tidak diberi perlakuan panas kecuali saat dicampur dengan hidangan lain yang dimasak. L. monocytogenes, dapat mencemari telur ikan selama produksi karena bakteri ini dapat ditemukan di lingkungan, pabrik ikan, dan pengolahan ikan (Miettinen et al. 2003; Shin & Rasco 2007).

Lingkungan Pengolahan
Meskipun bahan baku berpotensi tinggi sebagai penyebab kontaminasi L. monocytogenes di produk makanan laut namun lingkungan pabrik pengolahan juga dapat berpengaruh penting. Salah satu upaya meminimalisir potensi tersebut adalah dengan pemanasan. Sebagian besar produk seafood diberikan perlakuan pemanasan yang dapat menghilangkan Listeria sebelum dikonsumsi. Sehingga apabila rekomendasi aturan dan praktik kebersihan diterapkan dengan baik maka kontaminasi silang dapat dihindari, dan kontaminasi yang terjadi pada bahan baku tidak akan mencemari produk akhir.
Pada dasarnya sulit untuk menentukan secara spesifik sumber kontaminasi dari lingkungan di pabrik pengolahan. Namun diketahui bahwa pabrik pengolahan makanan siap saji termasuk pisau, conveyor, serta saluran air dan lantai  pabrik diketahui mengandungt L. monocytogenes dalam jumlah tinggi. Lantai dan saluran air merupakan bagian yang sangat sulit untuk dibersihkan dan dijaga untuk tetap bebas dari Listeria. Salah satu alasan L. Monocytogenes tetap dapat ditemukan di lingkungan pabrik adalah karena kemampuannya untuk membentuk biofilm (Gandhi & Chikindas 2007; Srey et al. 2013). Faktor ini menjadi tantang utama dalam upaya mengeliminasi bakteri ini. L. monocytogenes dapat menghasilkan biofilm pada permukaan plastik (misalnya, pada conveyor yang digunakan di pabrik-pabrik ikan). 
Carpentier dan Cerf (2011) menyarankan beberapa upaya penting untuk mengontrol bakteri Listeria dalam lingkungan pengolahan bahan baku. Aturan utama yaitu menghindari paparan air pada produk. Pembatasan ini tidak mudah dilakukan pada bahan baku, tetapi sangat mungkin dilakukan pada makanan siap saji setelah pengolahan. Hal penting lain adalah membersihkan lantai sekitar peralatan untuk menghindari kontaminasi peralatan oleh bakteri di lantai. Selain itu, pertumbuhan bakteri harus dihambat dengan upaya menurunkan suhu, membatasi kotoran, dan pengeringan. Kontaminasi sekunder dapat terjadi selama masa persiapan dalam proses pengolahan dan juga selama penyimpanan di retail. Oleh karena itu daerah lembab harus dipantau secara hati-hati selama proses karena pada daerah ini L. Monocytogenes dapat beradaptasi dan menyebar melalui unit pengolahan. Hal penting lain ialah dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti desain yang tepat pada peralatan pengolahan makanan, instruksi kerja yang rinci bagi karyawan, rotasi jadwal pekerjaan yang direncanakan, dan monitoring terhadap pembersihan dan prosedur disinfeksi pada fasilitas produksi.



SIMPULAN

Listeria monocytogenes secara alami terdapat di lingkungan terestrial dan memiliki kemampuan untuk hidup dan berkembang biak dalam lingkungan dengan kondisi dingin. Bakteri ini dapat mengkontaminasi berbagai bahan pangan terutama produk hasil perairan karena berkaitan erat dengan kandungan bakteri ini dalam sejumlah perairan tercemar.
Oleh karena itu sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama pihak-pihak terkait dengan proses pengolahan pasca panen produk makanan mengenai upaya-upaya keamanan pangan sejak pembelian, transportasi, penyimpanan, dan penanganan makanan terutama makanan hasil perairan.


DAFTAR PUSTAKA

Anonymous 2013. The Rapid Alert System for Food and Feed (RASFF) for 2012. Commission. Tersedia pada: ec.europa.eu/food/food/rapidalert/ index_en.htm. Accessed 2014 April 25.

Carpentier B, Cerf O. 2011. Review – persistence of Listeria monocytogenes in
food industry equipment and premises. Intl J Food Microbiol 145:1–8.

Delgado AR. 2008. Listeriosis in Pregnancy. J Mid Women’s Health 53 : 255-259.

EFSA (European Food Safety Authority) and ECDC (European Centre for Disease Prevention and Control). 2011. Scientific report of efsa and ecdc.

Garrido V, Torroba L, Garcia-Jalon I, Vitas AI. 2008. Surveillance of listeriosis in Navarre, Spain, 1995-2005-epidemiological patterns and characterisation of clinical and food isolates. Euro Surveillance 13 : 19058.

Ghanbari M, Jami M, Domig KJ, Kneifel W. 2013. Seafood biopreservation by lactic acid bacteria – a review. LWT – Food Sci Technol 50(2):315–24.

Gram L. 2001. Potential hazards in cold-smoked fish: Listeria monocytogenes. J Food Sci 66:S1072–81.

Little CL, Taylor FC, Sagoo SK, Gillespie IA, Grant K, McLauchlin J. 2007.
Prevalence and level of Listeria monocytogenes and other Listeria species in
retail pre-packaged mixed vegetable salads in the UK. Food Microbiol 24 : 711–7.

Lomonaco S, Decastelli L, Nucera D, Gallina S, Bianchi DM, Civera T. 2009. Listeria monocytogenes in Gorgonzola: subtypes diversity and persistence over time. Int J of Food Microb 128 : 516-520.

Lyautey E, Lapen DR, Wilkes G, McCleary K, Pagotto F, Tyler K, Hartmann A, Piveteau P, Rieu A, Robertson WJ, Medeiros DT, Edge TA, Gannon V, Topp E. 2007. Distribution and characteristics of Listeria monocytogenes isolates from surface waters of the south nation river watershed, Ontario, Canada. Appl Environ Microbiol 73:5401–10.

Lyhs U, Korkeala H, Bj¨orkroth J. 2002. Identification of lactic acid bacteria
from spoiled, vacuum-packaged ‘gravad’ rainbow trout using ribotyping.
Intl J Food Microbiol 72:147–53.

Mallin MA, Johnson VL, Ensign SH. 2009. Comparative impacts of stormwater runoff on water quality of an urban, a suburban, and a rural stream. Environ Monit Assess 159:475–91.

Miettinen H, Arvola A, Luoma T, Wirtanen G. 2003. Prevalence of Listeria
monocytogenes in, and mircobiological and sensory quality of, rainbow trout, whitefish, and vendance roes from Finnish retail markets. J Food Prot 66:1832–9.

Norhana MNW, Poole SE, Deeth HC, Dykes GA. 2010. Prevalence, persistence and control of salmonella and Listeria in shrimp and shrimp products: a review. Food Control 21:343–61.

Reifel KM, Johnson SC, DiGiacomo PM, Mengel MJ, Nezlin NP, Warrick JA, Jones BH. 2009. Impacts of stormwater runoff in the Southern California bight: relationships among plume constituents. Cont Shelf Res 29:1821–35.

Shin J-H, Rasco BA. 2007. Effect of water phase salt content and storage
temperature on Listeria monocytogenes survival in chum salmon (Oncorhynchus keta) roe and caviar (ikura). J Food Sci 72:M160–5.

Sinclair A, Hebb D, Jamieson R, Gordon R, Benedict K, Fuller K, Stratton GW, Madani A. 2009. Growing season surface water loading of fecal indicator organisms within a rural watershed. Water Res 43:1199–206.
Souza VMD, Alves VF, Destro MT, De Martinis ECP. 2008. Quantitative evaluation of Listeria monocytogenes in fresh and processed surubim fish (Pseudoplatytoma sp). Braz J Microbiol 39:527–8.

Stumpf CH, Piehler MF, Thompson S, Noble RT. 2010. Loading of fecal indicator bacteria in North Carolina tidal creek headwaters: hydrographic patterns and terrestrial runoff relationships. Water Res 44:4704–15.

Sukhadeo BB, Trinad C. 2009. Molecular mechanisms of bacterial infection via the gut. Cur Topics Microbiol Immunol 337:173-195.

The European Union summary report on trends and sources of zoonoses, zoonotic agents and food-borne outbreaks in 2009. EFSA Journal 2011 9(3); 2090:1–378. Tersedia pada: http://www.efsa.europa.eu/en/efsajournal/ pub/3129.htm. Accessed 2014 April 25.




Nahh...udah tau kan bahayanya dari bakteri ini?
sooo..untuk kamu kamu sebaiknya memastikan makanan yang kamu makan itu bersih dan terbebas dari cemaran bakteri jahat :)

salammmmm
dohe ^^

Jumat, 26 September 2014

again..again...berpacu dalam IPB!

Hallo blogger..
lamo tak jumpo.. hehehe
gileeeee.....udah lama banget sebenarnya memang daku tak online dari laptop... maklum sibuk (sok iye!) hahaa

well..trakhir postingan gw adalah tentang gelar kelulusan gw pasca sidang kompre,,haha aduh jadi kangen lagi mengenang masa2 bareng2 sahabat :')
sekarang udah pada berceceran kemana-kemana hiks :(
in this moment i wanna say: i miss you guys :') really miss you...
semoga suatu hari kita bisa berjumpa lagi yah,,dalam kondisi yg lebih baik,,hehehehe :P

well..
dalam beberapa bulan pasca lulus..
fyi: setelah sidang kompre drh kemarin, masih ada wisuda dokter hewan, dilanjutkan dgn sumpah dokter hewan..dan dilanjutkan lagi dengan ujian kompetensi dokter hewan..
fiuhhh,,perjalanan yang panjang bukan?? :) makanya kami bangga dengan profesi ini bung, susah dan penuh perjuangaaaann banget buat mindahin gelar SKH dibelakang nama menjadi DRH didepan nama hehehe

yak, maksud gw tadi beberapa bulan pasca wisuda dan setelah berpisah dengan temen2...gw mulai galau..
APAAAAAAA????? *ala mas adi di Tetangga Masa Gitu :D
Yak,tepat.. saya GALAU pemirsah!
temen2 udah pada cari kerja,,lamar kesana kemari..
tapi gw? hiks

setelah diskusi dgn ortu.. yak ortu adalah my best partner buat diskusi ttg masa depan... ortu gw ga ngizinin gw utk kerja sesuai keinginan gw..hikss
sedih deh..padahal kan gw pgn banget bisa jd praktisi..atau gak jd manager prusahaan yg bisa mobile kesana kemari,,,rapat kesana kemari..hahahahha *parlentee abisss :P

yah intinya papa ga ngebolehin kerja swasta..krn bakalan capek katanya...hidup hanya utk kerja dan diperas ama perusahaan.. hikks (dont be angry yaa teman2 yg swasta..maklum pemikiran orang tua :) )
memang sih kerja swasta capek, tapi lebih idealis bukan??? you just do what should you do,.. maksud gw misal nih : kalo gw sbg drh kalo nemuin penyakit rabies dikota A gw bisa dgn lantang bilang bahwa itu rabies.. tapi kalo udah terkait ama unsur politis...ga mungkin kan gw koar2 di koran kalo gw nemuin kasus rabies di klinik gw dan kemungkinan menyebar di kota A.. yg ada bisa ditabok aparatur2 negara lain hahahaa

Trus papah bilang, kalau kamu memang mau buka klinik jg boleh tapi nanti aja kalo udah ada kerjaan tetap yang jelas,,
waduh..sepertinya ortu agak susah diajak berunding tentang hal ini.

baiklah...
sebagai anak yang baik.,gw nurut aja dah maunya ortu apa *manatau disuruh merid ajah ahahhaa LOL

tapiiiiii
engggg inggg engggg...
tiba2 tercetuslah kalimat : UDAH, KAMU KULIAH LAGI AJA S2 YAH DI IPB!
WHATTTT??
jegeeerrr.. tiba2 petir menyambar,,angin bergemuruh...kodok2 berlompatan...monyet2 menari2...kecoa2 bermunculan (haduh ini apaan sih knpa hewan2 pd ikutan muncul, wkwkwk)

waduh..matikk gueee...


tadinya sbenarnya pas tau udah mau cabut dari IPB udah seneng banget hahahaha
secara udah bosen dan mati gaya banget men hidup disini. bukan karena IPB nya sih,,tp karena DRAMAGA nya.

yak, mungkin buat orang yang belum tau IPB mikirnya IPB ada di BOGOR..sebuah kota metropolitan yang geholl canggih dll,,
ooooo tidak saudara2...

anda tertipu! HA HA HA HA,.... *lagi-lagi ketawa ala mas adi di Tetangga Masa Gitu hahaha
IPB S1 dan semua fakultas2nya ada di Kab. Bogor yaitu di Dramaga. 
yahhh mungkin dilain kesempatan boleh juga gw critain disini...biar tauuu gimana kondisi kegeholan kami anak2 IPB dalam melawan kemacetan lalu lintas jalan hahaha
*gw yakin banget smua anak IPB pasti pernah status ttg macet yang sangaaat amaaaat paraaaahh di jalan dramaga-Laladon..dan jg ttg kemacetan di kota Bogor..yah kalo Bogornya bisa dimaklumi sih.. yuuu maklummm :D

nahh gitu deh pokoknya disuruh kuliah lagi,,,hiksss
males bgt sbnrnya,.
gw bukan anak yg tekun banget belajar sebenernya....hnya anak biasa yg berhasrat tinggi bisa sering jalan2 keluar negeri tapi ngomong bhs inggris jg ga lancar2 amat! hahahaha
tp ga papalah yaa bermimpi tinggi :)

terus dikasi pilihan..mau di bagian apa.....
hmm...bagiann apaaa yaaa???
hehehehehe

yahh..bagian ini next time ajaaa yaa disambung lagiii :P

xoxo,
DoHe Muda
^_^

Kamis, 17 April 2014

welcome new status!

haloo haloo semua,,
setelah sekian lama ga ngeblog,,akhirnya sekarang bersemangat lagi buat nulis hihhhi

well, kali ini gw pengen ngebagiin kabar bahagiaa...bukan tanggal nikah atau tanggal ulang tahun..
tapiiiii......karena sekarang..status gw udah berubah,,,bukan cadohe lagii,,tapi dohe boo!! hahha :D

yoi,, tepatnya tanggal 17 maret 2014! tepat 1 bulan lalu!! :)
what a day! ^.^

dikesempatan kali ini gw bner2 pengen ngucapin terimakasih yang terutama udah pasti buat Tuhan Yesus, my SUPER HERO, MY SAVIOUR, MY SUPER GUARD, SUPER segala2nya,, terimakasih atas segala berkat yang melimpah selama hidupku.. buat orang tua jg pastinya,, 23,5 tahun gw hidup dengan bimbingan mereka,,baik doa maupun finansial ,,hehe,, selain itu jg udah pasti buat my big family,,atas doa n dukungannya..

eng ing eng..siapaaa lagiii yaaa?
hiakaka,,biasanya yg bagian ini nii yg bkin penasaran hihihi

selanjutnya..
yang paling utama buat my best partner kali yaa nyebutnya..sebut saja namanya ronald hehe..
udah bantu banyak bangetttt selama s1, dari mulai temen diskusi ttg bahan kuliah, temen diskusi skripsi sampe mau sidang sarjana juga dibantuin blajar sama doi,,
pas koas apalagi..!!! super partner deh hehe..
terimakasih yaa sayang..udah banyaaak banget bantuin akuuu slama ini <3
my best partner

teruss..buat my partner jg nih partner sidang hiakakaa,, bro Agung Sudomo, nama fezbuknya (barangkali ada yg mau add wkwk) nycticebus agung. dulu jaman belom kenal,,kirain anaknya sangar,,eh takdir berkata lain ternyata koasnya kita seangkatan,,walaupun ga pernah sekelompok tp dari ngobrol2 sesama anak koas,,baru deh tau asikk jg anaknya (ciee) haha

ceritanya, sebelum sidang kami belajar bareng ni,,
bbrpa kali gtu,,selain sama bro agung, gw juga belajar bareng sama temen2 lain tentunya,,untuk mengasah otak..
jadi gw jg berterimakasih buat my bestpartner in crime hiakakaka cekidot fotonya

dari paling kiri itu ada Olivia, nama lengkap Olivia Sianturi..dari namanya jelas dy orang jawa..wkwk bukanlah, jelas2 itu Batak wkwk.. panggilan itu dek olip. paling pinter sebenernya,,anak gubernur Medan pula,,ckckck kurang apa cobaa haha :D
sampingnya si Oliv ituu ada Putri, nama lengkap sih Maritrana Putri..tapi kadang2 suka dipanggil marimerana putri,,hahaha gak ding, just kidiingg aja broow..seloow..nah dy jg anak pejabat tu,,pejabat di Madura.. ati2 sama doi,,salah dikit tak clurit sampean :D
yg paling depan itu mak itu,,,mak Nurul..asli Malaysia...bah..itu lebih2 lagi,,.suka duka bersama,,maklum..kita sekelompok terus selama koas,,hiakaka pokoknya jangan bkin ribut depan dia,,bisa pusing dy hahaha

kami ini sebelum sidang (walaupun jadwal beda2) selalu belajar bersama (ciee) hahaha



















Lokasi: Kost Oliv
Gambar 1: masih nunggu yg pny kost malah blum balik -__- itu saking rajinnya sambil nunggu pun bljr wkwkkw
Gambar 2. narsis dlu bareng sblm beljar dimulai haha
Gambar 3. nah itu, dek olip udah mulai strees akhirnya ngomong sndiri sama kucingnye hiakakka

well, the day!
finally i got my tittle DRH (dokter hewan) atau biasa jg disebut DVM (Doctor of Veterinary Medicine)


berikut sedikit dokumentasi on my day! cekidot

ini ni penampakannya drh. Agung Sudomo xixixii


 
 nah..diatas itu ada my best partner in crime.. mba mput, dek olip, n ini mak nurul :D



 Dua gambar diatas ini tim sukses gue... pkoknya iloveu pull deh guys...
bro wis, putra, bro sand, and bro rio..
kapan ngehedon lagi? hiakakaka



next time disambung lagi yaa kisah2 dibalik title drh haha
love u all, 
drh. Monika Andriani

^.^






Minggu, 09 Februari 2014

Global animal welfare standard and the impact on the live export trade

Hai semuaa,,
uwooow jumpa lagi nih sama gw,,haha setelah benar2 sekian lama gak ngeksis di blog.
fuh, begitu banyaak hallll yang gw lewati hiks..susah sedih senang campur aduk.
maybe next time kalo ada ksempatan bakal gw ulas semua :)

kali ini gw mau bahas seminar yang kemarin gw ikutin dikampus,
FYI, status gw masih koas dan kalau lancar 1-2 bulan lagi bakal beneran jadi dokter hewan..hahaha aminlah,,tapi kalo udah jd dokter hewan apakah nama blog ini akan berubah atau gak yaa? haha sudahlah lupakan. belum juga jadi udah jauh bgt mikir kesana wkwkw

well, sebelumnya gw mau jelasin siapa pembicara di seminar ini, namanya adalah Dr. Leisha Hewitt. beliau pemerhati kesejahteraan dari Australi namun aslinya sih UK ceunah hehe ..

baiklah, tanpa babibu berikut reviewnya, check this out! :)



Global animal welfare standard and the impact on the live export trade
Dr. Leisha Hewitt

Animal welfare atau yang dikenal dengan kesejahteraan hewan berkaitan erat dengan pemeliharaan hewan di peternakan dan transportasi ke tempat pemotongan hewan. Dibeberapa negara seperti United Kingdom, Australia, dan New Zealand perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan produk pangan asal hewan seperti Mc Donald memiliki kepedulian dan inisiatif untuk melakukan standar terhadap animal welfare salah satunya dengan membuat peraturan mengedai standar gangway yang ideal bagi hewan-hewan di peternakan. Pengawasan terhadap peraturan ini mulai diperkenalkan pada tahun 2011. Selain peraturan ini, sebenarnya OIE juga telah lama memiliki standar mengenai animal welfare. Untuk memastikan bahwa aturan-aturan  berkaitan dengan animal welfare telah diaplikasikan dengan baik dapat dimulai dengan  pengawasan dan  penelusuran hewan ternak sejak dari peternakan, yaitu bagaimana pemeliharaan di peternakannya. Selain itu dibutuhkan adanya audit independen yang dilakukan oleh pihak ketiga, di Australia misalnya Sucofindo Sai Global.
Permasalahan mengenai kesejahteraan hewan berkaitan dengan 5 aspek kesejahteraan hewan yaitu bebas dari rasa haus dan lapar dimana air minum yang berikan pada hewan terbatas; bebas dari ketidaknyamanan; bebas dari rasa sakit, luka, atau penyakit; bebas untuk mengekspresikan perilaku normal terutama karena hewan tidak dapat berinteraksi social dengan sesamanya; serta bebas dari rasa takut atau stres yang seringkali muncul saat proses handling. Untuk mencapai 5 aspek kesejahteraan hewan tersebut dapat dimulai dengan hal-hal berikut yaitu selalu menyediakan air minum (ad libitum), menyiapkan kandang dan tempat istirahat dengan lingkungan yang nyaman sebelum hewan dipotong, melakukan upaya pencegahan penyakit, rapid diagnosa dan treatmen saat terjadi wabah, disediakan tempat atau fasilitas dan kesempatan untuk berinteraksi dengan sesamanya. Stres merupakan kondisi dimana hewan berhadapan dengan rasa sakit ataupun lingkungan yang tak nyaman. Stres dapat menyebabkan turunnya imunitas tubuh sehingga mudah terserang penyakit, menurunkan produktivitas, dan dapat menyebabkan kegagalan reproduksi.
Dalam pelaksanaan konsep animal welfare dibutuhkan pemahaman mengenai design dari handling hewan dengan harapan dapat menurunkan dampak dari stres. Lantai merupakan hal yang penting untuk diperhatikan agar  dapat menurunkan resiko terslip atau terjatuh karena dapat hal tersebut dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya luka. Handling sapi di kandang penampungan membutuhkan pencahayaan yang baik dari bagian belakang.
Dalam video yang ditayangkan terlihat bahwa sapi memiliki insting untuk berhenti bergerak saat ada sesuatu yang memiliki warna kontras, yaitu dimana sapi sedang berjalan di suatu gangway dan ditengah jalan diberi garis berwarna putih cerah (jalan di gangway berwarna abu-abu semen) sapi tiba-tiba berhenti dan tidak mau bergerak sedikitpun untuk melewati garis tersebut karena sapi menganggap garis tersebut seperti rintangan/halangan yang berbahaya untuk dilewati. Namun saat garis tersebut dihapus dan diganti warnanya menjadi senada dengan yang lain, sapi dengan ringannya melangkah. Dengan adanya pemahaman mengenai hal ini, dapat menjadi salah satu inspirasi bagaimana menghentikan dan menjalankan kembali rombongan sapi yang akan dipotong yaitu dengan memodifikasi model kandang atau gangway sehingga tidak dibutuhkan kekerasan dalam proses restrain, loading maupun unloading.
Dalam proses restrain hewan sebelum pemotongan harus diperhatikan syarat-syarat berikut yaitu lantai tidak boleh licin, tidak boleh berlaku kasar terhadap hewan dan tidak menggunakan benda-benda kasar, diusahakan untuk menggunakan mesin yang bersuara keras untuk menurunkan keributan yang dikeluarkan saat pemotongan, dan tidak menyentak atau melakukan gerakan berpindah secara mendadak.
Dalam video juga dijelaskan mengenai zona-zona yang ada disekitar hewan yang dapat membantu dalam handling hewan.


Melalui ilustrasi tersebut, digambarkan bahwa posisi terbaik untuk memulai dan menghentikan pergerakan sapi adalah pada posisi di wilayah yang berwarna hitam. Saat manusia berada pada wilayah tersebut hewan akan bergerak seperti gerakan manusia, dan akan berhenti saat manusia juga berhenti. Sedangkan apabila kita mendatangi hewan dari wilayah flight zone maka hewan akan melakukan perlawanan dan justru berbalik arah. Namun jika kita berada pada wilayah blind spot hewan tidak akan merespon apapun karena mereka tidak dapat melihat manusia saat berada diposisi tersebut. Ilustrasi ini dapat menjadi inspirasi saat handling hewan sehingga tidak perlu menggunakan kekerasan.


 well, kurang lebih itu yg bisa gw sampaikan..sebenarnya ada banyak hal lagi yg bisa dibahas..cuman rasa-rasanya susah dituangkan lewat kata2 hehe. kalau mau lebih jelas, bisa buka link berikut :

berikut dokumentasi dari pembicaranya



smoga bermanfaat ya :)

salam Cadohe,