Jadi ceritanya sebelum nekropsi, kami ujian teori dulu,,nah,,kira2 inilah tugas yang diberikan dosen karena jawaban kami sepertinya kurang memuaskan hehehehhe..
semoga bermanfaat ^^
1. Cari perbedaan antara tumor ganas dan tumor jinak.
Tumor atau yang biasa dikenal dengan
neoplasia ialah massa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak
terkoordinasi dengan jaringan normal, dan tumbuh terus menerus meskipun
rangsang yang menimbulkannya telah hilang (Pringgoutomo 2002). Sel tumor
mengalami transformasi karena sifatnya yang terus- menerus membelah. Hal ini
berbeda dengan sel normal yang pembelahannya terkendali.
Menurut Kusewitt dan Rush (2007), berdasarkan
sifat biologiknya tumor dapat dibedakan menjadi tumor yang bersifat jinak (benign) dan tumor yang bersifat ganas (malignant). Adapun perbedaannya dirangkum
dalam tabel berikut.
Karakteristik
|
Benign
|
Malignant
|
Differensiasi
|
Penampilan terdiferensiasi dengan baik, struktur menyerupai jaringan
normal, terdapat sedikit atau bahkan tidak ada anaplasia.
|
Biasanya tidak berdiferensiasi dengan baik, struktur berbeda dan ada
variasi dari anaplasia.
|
Kecepatan Pertumbuhan
|
Lambat, ekspansi progresif, jarang terdapat sel mitosis, jikapun ada
merupakan sel mitosis normal.
|
Pertumbuhan lambat sampai cepat,
banyak terdapat sel mitosis, beberapa merupakan sel mitosis abnormal.
|
Invasi Lokal
|
Tidak terdapat invasi, pertumbuhan kohesif dan ekspansif, biasanya berkapsul.
|
Ada lokal invansi, pertumbuhan infiltrasi, biasanya tidak berkapsul.
|
Metastasis
|
Tidak ada metastasis
|
Seringkali terdapat metastasis.
|
Diferensiasi yaitu derajat kemiripan
sel tumor terhadap jaringan asalnya yang terlihat dari gambaran morfologik. Proliferasi
tumor menyebabkan penyimpangan bentuk, susunan, dan fungsi sel sehingga sel
tumor tidak mirip dengan sel dewasa normal jaringan asalnya. Tumor yang
terdiferensiasi dengan baik terdiri atas sel-sel yang menyerupai sel dewasa
normal jaringan asalnya. Tumor yang tidak berdiferensiasi menunjukkan gambaran
sel primitif dan tidak memiliki sifat sel dewasa normal jaringan asalnya. Semua
tumor jinak umumnya berdiferensiasi dengan baik, sedangkan tumor ganas berkisar
dari yang berdiferensiasi baik sampai ke tidak berdiferensiasi.
Tumor jinak biasanya tumbuh lambat,
sedangkan tumor ganas cepat. Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan
dengan tingkat diferensiasi sehingga kebanyakan tumor ganas akan tumbuh lebih
cepat dibanding tumor jinak.
Hampir semua tumor jinak tumbuh
sebagai massa sel yang kohesif dan ekspansif pada tempat asalnya dan tidak
mempunyai kemampuan menginfiltrasi, invasi, atau penyebaran yang jauh seperti
pada tumor ganas. Oleh karena tumbuh dan menekan perlahan-lahan maka biasanya
dibatasi jaringan ikat yang tertekan atau disebut dengan kapsul, yang
memisahkan jaringan tumor dengan jaringan sehat disekitrnya. Tumor ganas tumbuh
secara progresif, invasif, dan merusak jaringan sekitarnya (infiltrasi
jaringan), sehingga seringkali tidak berbatas tegas dari jaringan sekitarnya.
Metastasis adalah penyebaran tumor
ke tempat lain, seringkali jauh dari tempat asalnya. Umumnya tumor yang lebih
anaplastik, akan lebih cepat tumbuh sehingga kemungkinan terjadi metastasis
lebih besar. Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan tumor jinak tidak.
Pustaka :
Kusewitt DF, Rush LJ. 2007. Neoplasia and Tumor Biology. Dalam
Pathologic Basis of Veterinary Disease 4th Ed. Missouri : Mosby
Elsevier.
Pringgoutomo S, Himawan S, Tjarta A. 2002. Buku Ajar Patologi I (Umum) Edisi ke-1. Jakarta : Sagung Seto
2. Hubungan
antara diabetes dan asidosis.
Diabetes merupakan penyakit di mana kadar gula dalam
darah meningkat yang sebabkan oleh adanya gangguan pada fungsi atau jumlah
insulin dalam darah. Ketika terjadi diabetes, jumlah insulin dalam darah
berkurang menyebabkan jumlah glukosa dalam darah yang memasuki jaringan juga akan
berkurang. Untuk memenuhi kebutuhan glukosa jaringan, maka terjadi proses glukogenesis
dan glukoneogenesis. Akibatnya terjadi pemecahan lemak (lipolisis) menjadi
asam-asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah menjadi badan
keton oleh hati. Badan keton bersifat asam, dan bila banyak bertumpuk dalam
sirkulasi darah, badan keton akan menimbulkan asidosis metabolik.
Pustaka:
Ressang,
AA. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Denpasar: Team Leader IFAD Project
3. Sebutkan
jenis-jenis shock dan patogenesisnya.
Shock (shock) merupakan kolapsnya
sistem kardiovascular karena dishomeostasis sirkulasi yang berkaitan dengan
ketiadaan atau berkurangnya volume darah dalam sirkulasi (Mosier 2007). Shock
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1.
Shock
hipovolemik merupakan tipe shock yang paling umum
ditandai dengan penurunan volume intravascular. Kondisi-kondisi yang menyebabkan
terjadinya shock hipovolemik adalah kehilangan darah dikarenakan adanya
hemoragi, atau karena kehilangan cairan tubuh akibat vomit, diare, atau
terbakar. Ketika darah yang hilang mencapai 35%-45%, tekanan darah dan cardiac
output dapat jatuh/kolaps secara drastis.
2.
Shock
Kardiogenik disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang
mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali. Shock
kardiogenik dapat disebabkan oleh infark miokardium, tachycardia ventricular, kardiomiopati,
kerusakan katup, obstruksi aliran darah dari jantung (adanya emboli), atau
disfungsi jantung lainnya.
3.
Shock
maldistributif terjadi ketika volume darah secara abnormal berkurang
dalam pembuluh darah perifer. Shock maldistributif dapat disebabkan baik oleh kehilangan
tonus simpatis (syaraf) atau oleh pelepasan mediator kimia (sitokin) yang disebabkan oleh situasi trauma, stres,
hispersensitifitas sistemik akibat alergi atau dapat pula karena endotoksemia. Berbagai
mekanisme yang menyebabkan terjadinya kondisi shock maldistributif dibagi
menjadi 3 tipe :
a. Shock Neurogenik
Pada shock neurogenik, vasodilatasi terjadi
sebagai akibat kehilangan tonus simpatis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
cedera medula spinalis, anastesi spinal, ketakutan, stres, dan kerusakan sistem
saraf.
b. Shock Anafilaktik
Shock anafilaktik merupakan kondisi umum
dari hipersensitivitas tipe I. Penyebab umum dari shock ini ialah adanya
paparan terhadap alergen serangga atau tanaman, obat-obatan, atau vaksin.
c.
Shock Septik
Shock septik adalah bentuk paling umum shock
maldistributif yang berkaitan dengan maldistribusi darah. Pada kejadian shock
septik, terjadi vasodilatasi perifer yang disebabkan oleh komponen dari bakteri
atau fungi yang menginduksi pelepasan vascular dan mediator inflamasi secara
berlebihan. Penyebab utama shock ini adalah endotoksin, yaitu LPS-complex dari dinding sel bakteri gram
negatif.
Pustaka:
Mosier
DA. 2007. Vascular Disorders and Thrombosis. Dalam Pathologic Basis of
Veterinary Disease 4th Ed. Missouri : Mosby Elsevier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar